Pagar Ruji Besi Timah








Pagar Kolonial Bangunan Cagar Budaya

Indonesia merupakan bekas jajahan Belanda selama lebih dari tiga ratus tahun. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap gaya arsitektur di Indonesia, pagar ruji timah besi tempa sebagai railing (pagar pembatas) merupakan khas arsitektur abad ke-19.

Gaya arsitektur kolonial modern setelah tahun 1920 di Hindia Belanda pada waktu itu sering disebut sebagai gaya “Nieuwe Bouwen” yang disesuaikan dengan iklim dan teknik bangunan di Hindia Belanda pada waktu itu.

Motif pada timah dengan lewat kualitas bahan dan detail tekstur pengerjaannya "sentuhan" bernuansa kolonial sungguh mempesona, kita bukan hanya menikmati aspek estetika melainkan juga nilai arkeologisnya.

Di saat tren minimalis digandrungi oleh masyarakat kota, ternyata konsep eklektik masih banyak peminatnya. Konsep eklektik yang tak lekang dimakan waktu ini memberi gairah baru pada suasana tempo doeloe.

Tak hanya kokoh dan indah, railing (pagar pembatas) ini memiliki makna simbolis sarat makna dan nilai-nilai sosiokultural. Membentuk ciri khas, serta menciptakan sense of space ketika ada tamu yang memasuki rumah, memadukan gaya kolonial dan menambahkan kesan artistik. Jika anda berminat dengan koleksi ini bisa menghubungi saya melalui e-mail : kedaibarangantik@gmail.com

No comments:

Post a Comment

Popular Post