Pintu Angin Jendela Peranakan
Budaya Tionghoa Peranakan adalah produk asimilasi, akulturasi dan proses hibrida panjang selama berabad-abad antara budaya pendatang Tionghoa dari Tiongkok, penduduk setempat dan Belanda yang saat itu berkuasa di Nusantara.
Pengaruh produk budaya Peranakan Tionghoa mencakup aspek arsitektur interior rumah tinggal, jejak akulturasi dan hibrida itu masih bisa dilihat melalui koleksi pintu angin kayu penutup jendela yang mempunyai ukuran P.110 cm (@55 cm x 2 pcs) x T.56 cm ini yang kental bernuansa Peranakan. Finishing dibiarkan kondisi apa adanya, tampak pada sisi luar ornamen kayu sudah patina karena cuaca ekstrem iklim tropis.
Selain jenis kayu, menarik juga untuk dicermati bagaimana pintu angin kayu penutup jendela ini dibuat dengan rapi. Ada pahat yang hanya sekadar tampak timbul, dibuat dengan metoda korek; membuat permukaan kayu jadi cekung. Memadukan ornamen Jawa, Tionghoa, dan Eropa, namun memanfaatkan kualitas kayu jati oleh para pandai kayu dan tukang-tukang yang sangat berpengalaman pada masa itu.
Meski secara perekonomian banyak pengusaha besar lahir dari komunitas Tionghoa, jejak sejarah bangunan interior Tionghoa tidak dilestarikan. Melalui koleksi ini kita seolah diajak berkelana ke masa silam, menguak kehidupan masyarakat Tionghoa Peranakan masa lampau. Eksotis !
No comments:
Post a Comment