Batik Indigo Lawasan...
Penggunaan warna-warna alami untuk batik sudah dilakukan oleh pembatik Jawa sejak dahulu. Mereka mengambil zat warna dari aneka tumbuhan, salah satunya tanaman indigofera tinctoria, atau lebih dikenal dengan sebutan tanaman nila. Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya bersifat naturalistis motif yang indah dengan ragam hias bunga lili.
Warna biru di batik indigo bisa berbeda-beda tergantung pada materi kain batiknya. Selain itu, spesies tanaman tersebut memiliki varian yang berbeda-beda, sehingga nuansa warna yang dihasilkan pun ikut berbeda. Faktor air tanah juga bisa berdampak pada pewarna alami ini.
Warna lembut yang dihasilkan pewarnaan alami jauh lebih luwes, lebih hidup, dinamik, punya kelebihan estetik sebagaimana karya seni. Tak heran, proses pewarnaan dengan menggunakan indigo ternyata tidak mudah, proses untuk batik indigo ini bisa 15 sampai 20 kali celupan.
Sementara untuk batik-batik dengan warna biru kimia cukup dua kali celup sudah selesai. Selain itu, faktor cuaca cukup berpengaruh. Panas matahari dibutuhkan untuk proses pengeringan setelah proses celup selesai.
Tak disangka, betapa panjang proses sebuah warna biru tercipta di atas sehelai kain batik, di luar hitungan waktu pembuatan batik itu sendiri. Batik, dengan begitu, adalah hasil produk kerajinan bagian integral dari sebuah kebudayaan. Tertarik memilikinya ??
Penggunaan warna-warna alami untuk batik sudah dilakukan oleh pembatik Jawa sejak dahulu. Mereka mengambil zat warna dari aneka tumbuhan, salah satunya tanaman indigofera tinctoria, atau lebih dikenal dengan sebutan tanaman nila. Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya bersifat naturalistis motif yang indah dengan ragam hias bunga lili.
Warna biru di batik indigo bisa berbeda-beda tergantung pada materi kain batiknya. Selain itu, spesies tanaman tersebut memiliki varian yang berbeda-beda, sehingga nuansa warna yang dihasilkan pun ikut berbeda. Faktor air tanah juga bisa berdampak pada pewarna alami ini.
Warna lembut yang dihasilkan pewarnaan alami jauh lebih luwes, lebih hidup, dinamik, punya kelebihan estetik sebagaimana karya seni. Tak heran, proses pewarnaan dengan menggunakan indigo ternyata tidak mudah, proses untuk batik indigo ini bisa 15 sampai 20 kali celupan.
Sementara untuk batik-batik dengan warna biru kimia cukup dua kali celup sudah selesai. Selain itu, faktor cuaca cukup berpengaruh. Panas matahari dibutuhkan untuk proses pengeringan setelah proses celup selesai.
Tak disangka, betapa panjang proses sebuah warna biru tercipta di atas sehelai kain batik, di luar hitungan waktu pembuatan batik itu sendiri. Batik, dengan begitu, adalah hasil produk kerajinan bagian integral dari sebuah kebudayaan. Tertarik memilikinya ??
No comments:
Post a Comment