Lampu Katrol Antik 43"

Romantisme Lampu Kolonial...

Orang-orang Belanda, pemilik perkebunan, golongan priayi dan penduduk pribumi yang telah mencapai pendidikan tinggi merupakan masyarakat papan atas, ikut mendorong penyebaran kebudayaan Indies lewat gaya hidup yang serba mewah.

Orang Belanda sangat menguasai dan mencintai karya-karya pertukangan hingga pada detail-detailnya. Pengaruh Eropa dapat juga terlihat pada penggunaan motif gaya Art Nouveau pada lampu katrol klasik ini.

Detail ornamen pada ragam hias bentuk fauna walaupun konvensional demikian kecermatan dan ketelitian tampak mempunyai arah atau mengesakan arah yang jelas sehingga terbentuk menjadi sebuah pola Art Nouveau yang mempesona.

Kajian tentang motif, pola, warna dan bahan ragam hias sebagai bagian dari kebudayaan pada masa kolonial terutama pada rumah tinggal yang mencerminkan jati diri pemiliknya.

Pernik peninggalan Dutch East Indies boleh saja dilupakan tapi pesonanya ternyata tetap menggoda karena punya keunikan yang tak tergantikan. Dekorasi interior Kolonial sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu.

Lampu dengan diameter 43 centimeter jenis ini dengan bahan bakar minyak tanah sudah dipakai sejak zaman nenek moyang dulu. Kita bukan hanya menikmati aspek estetika melainkan juga nilai arkeologisnya dengan segala keunikan, romantisme dan eksotisme masa lampau. Nampaknya "lampu katrol" di masa sekarang ini, belum mau dipensiunkan. Berminat memilikinya ?? SOLD OUT

No comments:

Post a Comment

Popular Post