Batik Vorstenlanden Yogyakarta

Classical Javanese Batik (Vorstenlanden)...

Batik Yogyakarta memiliki kesamaan dengan daerah Solo, adanya pengaruh ragam hias tanahan keraton (Vorstenlanden). Yogyakarta mempunyai tradisi dan adat istiadat keraton dan batik Yogyakarta juga memiliki lambang-lambang simbolis yang erat hubunganya dengan falsafah Hindu Jawa.

Walaupun motif kain batik Yogyakarta tidak memiliki arti simbolis sebanyak daerah Solo. Terkadang batik Yogyakarta mempunyai ragam hias dan nama yang sama dengan batik daerah Solo namun ternyata penampilannya berbeda.

Kain batik koleksi H.BILAL dengan motif ragam Parang Wenang Nitik ini jenis batik kuno yang motifnya klasik. Batik Yogyakarta juga memiliki ragam hias motif nitik yang sangat banyak jumlahnya.

Nitik Jaarbeurs adalah nama yang diberikan oleh juragan batik H.BILAL sebagai kenangan atas penghargaan terhadap ragam hias nitik tersebut sewaktu diadakan pameran dalam pekan raya Jaarbeurs yang diadakan di Bandung pada tahun 1920 di zaman kolonialisme Belanda.

Dulu kain bermotif parang hanya boleh digunakan untuk kerabat keraton, sehingga koleksi H.BILAL mempengaruhi khas produk batiknya yaitu batik tulis klasik motif atau pakem dari kraton dengan latar belakang putih bersih. Batik koleksi juragan batik H.BILAL disamping untuk konsumsi keraton juga dikirim ke seantero nusantara.

Bukan sekadar keindahan perpaduan dan komposisi ragam hias serta permainan warna yang menarik diamati, tetapi juga semangat zaman yang dipancarkan kain tersebut. Melalui koleksi batik tulis klasik ini kita bisa menikmati pesona kejayaan masa lalu. Berminat memilikinya ??

No comments:

Post a Comment

Popular Post