TAN KOEN SWIE Batikkerij (Ca.1930's)


Merekam Sejarah Lewat Koleksi Batik Tua...

Pengusaha batik yang berstatus tinggi, hanya memproduksi batik dengan kualitas baik, lebih halus, serta memperhatikan corak yang rumit. Ditinjau dari warna warninya yang semarak, batik itu sesuai dengan selera wanita China Peranakan kelas atas di Pekalongan  masa itu.

Pada bagian kepala tumpal buketan terdapat bunga lily yang bersusun banyak maka motif tersebut juga dianggap melambangkan kemakmuran dan kekayaan juga menentukan mutu dari sehelai kain batik.

Walaupun nama pembuat tidak diterakan, dilihat dari kehalusannya kain dan ragam motifnya penggemarnya tahu mana karyanya yang asli walaupun tanpa tanda tangannya. Motif sarung batik pesisiran dari juragan batik TAN KOEN SWIE - JAVA (Pekalongan) dan dicap "BATIKKERIJ" (batik workshop) yang mempunyai ukuran 206 cm x 108 cm ini diminati oleh golongan Tionghoa kaya sebagai kelompok sosial tinggi di sekitar tahun 1930-an.

Karena banyak dari para pekerja membuat batik bekerja di rumah mereka sendiri, terutama selama periode puncak masa kejayaannya, tanda tinta cap oval ini mewakili ukuran keamanan keaslian karya, efektif mencegah penjualan batik yang belum selesai kepada pihak ketiga.

Selain untuk melindungi desain dan melindungi batik dari dicuri saat pengerjaan batik membawanya ke tempat lain untuk pewarnaan, membubuhkan cap yang berisikan nama dan alamat pembatik juga merupakan saran untuk beriklan.

Pada masa itu harga kain batik kualitas baik sekitar 15 gulden, padahal harga emas 1 gulden per gram. Tak heran jika selembar kain batik yang berkualitas mempunyai nilai jual tinggi dan dianggap sebagai barang berharga oleh schatter alias juru taksir.

Sejak 1901 semua rumah gadai (pandhuis) diambil-alih dan dimonopoli oleh Pemerintah Hindia Belanda, barang-barang yang seringkali digadaikan diantaranya adalah kain batik. Ada yang menduga batik halus itu dipesan secara khusus untuk dihadiahkan, mungkin menuruti permintaan pemesan sehingga membubuhkan tanda tinta cap pesan tekstual "DI LARANG DJOEWAL ATAWA GADEKEN". Berminat memilikinya ??

1 comment:

Unknown said...

Halo, saya Aditya. Bagaimana cara menghubungi admin blog ini? Apakah batik ini masih ada?

Post a Comment

Popular Post