Standing Pot Art Nouveau

Standing Pot Semarangan

Bentuk-bentuk ukiran yang dibuat dari hasil stilasi bentuk alami tersebut dimasukkan sebagai hiasan dengan gaya bentuk sulur-suluran. Motif ini merupakan contoh hasil stilasi dari unsur alam yang berupa relung-relung tanaman seperti pakis atau paku-pakuan.

Kajian tentang motif, pola, warna dan bahan ragam hias sebagai bagian dari kebudayaan pada masa kolonial terutama pada rumah tinggal yang mencerminkan jati diri pemiliknya.

Orang Belanda sangat menguasai dan mencintai karya-karya pertukangan hingga pada detail-detailnya. Pengaruh Eropa dapat juga terlihat pada penggunaan motif gaya Semarangan pada standing pot klasik ini.

Standing pot yang mempunyai ukuran P.26,5 cm x L.26,5 cm x T.100 cm ini dibuat di Indonesia oleh para pandai kayu dan tukang-tukang yang sangat berpengalaman, dengan bahan kayu jati yang banyak tersedia di hutan Indonesia, dalam kurun waktu antara 50-150 tahun yang silam. SOLD OUT

No comments:

Post a Comment

Popular Post