Antiques Photographs

Sebuah Jejak Rekam China Peranakan....

Pada masa Hindia Belanda, China Peranakan telah mewujudkan satu budaya yang unik dengan mengkekalkan banyak tradisi China, seperti merayakan perayaan Tahun Baru China (Imlek) dengan mengikut budaya lokal dan juga koloni kebudayaan Eurasia (Eropa Asia).

Generasi Nyonyah yang terdahulu masih memakai pakaian kebaya dan kain sarong sebagaimana yang dipakai oleh orang-orang pribumi. Sedangkan generasi Babah menyesuaikan diri dengan kehidupan Indies, lebih berbau tradisi Eropa mulai muncul. Fenomena ini kemudian melahirkan golongan priayi baru, yang memberikan tempat kepada semua kelompok masyarakat, di bawah pemerintah Hindia Belanda.

Sekalipun kaum Tionghoa Peranakan sebagian terasimilasi ke dalam masyarakat setempat, mereka tetap terpisah dari golongan-golonganras lainnya, terutama akibat struktur masyarakat kolonial yang dibentuk oleh Hindia Belanda. Golongan Eropa menempati tempat teratas, golongan timur asing (Vreemde Oosterlingen) di tengah dan golongan pribumi (Inlanders) di lapisan bawah.

Potret kuno keluarga Tionghoa yang mempunyai ukuran keseluruhan 30 cm x 35,5 cm (16,5 cm x 22,5 cm) ini menarik untuk dikenang dan ditampilkan kembali sebagai identitas Tionghoa Peranakan tempo doeloe. Dalam perjalanan waktu, tumbuhlah satu masyarakat Tionghoa Peranakan yang nyata. Bisa juga dikatakan bahwa orang-orang Tionghoa masa kini adalah kepanjangan tangan dari komunitas Tionghoa pada masa lalu. Mau ??

No comments:

Post a Comment

Popular Post