Permadani Kolonial Indies
Karpet-karpet kuno umumnya dikerjakan dengan tangan dan menggunakan teknik simpul. Sebuah karpet besar bisa menghabiskan waktu pembuatan sekitar tiga tahun. Oleh karena itu, harganya mahal sekali.
Sejak puluhan tahun yang lalu karpet telah menjadi benda seni yang mulai digandrungi kalangan berduit. Di Indonesia, kolektor karpet antik memang belum terdengar kiprahnya. Mungkin karena tergolong eksklusif.
Orang-orang Belanda, pemilik perkebunan, golongan priayi dan penduduk pribumi yang telah mencapai pendidikan tinggi merupakan masyarakat papan atas, ikut mendorong penyebaran kebudayaan Indies lewat gaya hidup yang serba mewah.
Dekorasi interior Kolonial "mencintai" tata letak yang luas, di mana setiap subjek dialokasikan ruang interiornya. Permadani besar dengan pola geometris atau bunga ornamen sebuah sintesis dari budaya Timur dan Eropa sebagai manifestasi dari nilai-nilai budaya yang berlaku pada zaman itu. Karenanya, karpet pun menjadi salah satu elemen untuk mempercantik ruang. Berminat memilikinya ? SOLD OUT
Home » Dutch Indies Koleksi » Permadani Kolonial Indies
Popular Post
-
Lampu minyak duduk warna biru, barang lawas namun sayang semprong birunya gowal di bagian bawah (seperti dalam gambar). Kondisi belum dicuci...
-
Dijual : 250 rb ( belum ongkir) (Klik " Baca Selengkapnya >>" untuk melhat Foto detailnya) Anda ...
-
Piring Rijsttafel Hotel Des Indes Hotel des Indes adalah hotel yang beroperasi mulai tahun 1856 hingga tahun 1960 di Weltevreden, Batavia ...
-
K.G.P.A.A Mangkunagoro II Penguasa Mangkunegaran secara resmi bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara Senopati Ing Ayudha...
-
Lampu minyak antik merk aladdin ini barang langka yang kuno. Tempat minyaknya terbuat dari gelas bening (transparant). Tempat sumbunya terbu...
No comments:
Post a Comment