FILUMENI (TERJUAL)
Filumeni berarti suatu kegiatan untuk mengoleksi label/etiket atau gambar pada kotak korek api. Filumeni berasal dari kata philos atau philein (bahasa Yunani) yang artinya menyukai atau menggemari, dan lumen yang berarti cahaya. Gabungan dari kata tadi melahirkan istilah filumeni (Indonesia) atau Phillumeny (Inggris).
Di Indonesia filumeni lebih dulu dikenal daripada di Amerika, tepatnya tahun 1930, sedangkan di Amerika baru populer pada awal abad ke-20. Namun pada perkembangannya, dewasa ini di Amerika jumlah filumenis mencapai jutaan orang, sedangkan di Indonesia hobi ini justru belum banyak dikenal.
Jika diartikan, filumeni merupakan kegiatan mengoleksi label/etiket gambar yang direkatkan pada kotak korek api, atau kotak korek api yang memiliki gambar hasil cetakan. Jika Anda mencari arti kata ini di Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak akan menemukannya. Padahal, Indonesia adalah pemakai korek api terbesar di dunia setelah India.
Hobi ini pernah ngetop di zaman kolonial Belanda, dibawa oleh orang-orang Belanda ke Indonesia. Hobi ini menyusup ke kalangan remaja Indonesia melalui sekolah dan organisasi kepemudaan seperti Kepanduan (Pramuka, yang saat itu disebut padvinderij).
Kegemaran ini lenyap seiring invasi Jepang ke Indonesia tahun 1942-1945. Penyebabnya, impor korek api dari Eropa terutama Belanda dan Swedia, ikut terhenti. Pun disibukkan dengan mesin perang Asia Timur Raya yang dipicu Jepang.
Di Indonesia filumeni lebih dulu dikenal daripada di Amerika, tepatnya tahun 1930, sedangkan di Amerika baru populer pada awal abad ke-20. Namun pada perkembangannya, dewasa ini di Amerika jumlah filumenis mencapai jutaan orang, sedangkan di Indonesia hobi ini justru belum banyak dikenal.
Jika diartikan, filumeni merupakan kegiatan mengoleksi label/etiket gambar yang direkatkan pada kotak korek api, atau kotak korek api yang memiliki gambar hasil cetakan. Jika Anda mencari arti kata ini di Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak akan menemukannya. Padahal, Indonesia adalah pemakai korek api terbesar di dunia setelah India.
Hobi ini pernah ngetop di zaman kolonial Belanda, dibawa oleh orang-orang Belanda ke Indonesia. Hobi ini menyusup ke kalangan remaja Indonesia melalui sekolah dan organisasi kepemudaan seperti Kepanduan (Pramuka, yang saat itu disebut padvinderij).
Kegemaran ini lenyap seiring invasi Jepang ke Indonesia tahun 1942-1945. Penyebabnya, impor korek api dari Eropa terutama Belanda dan Swedia, ikut terhenti. Pun disibukkan dengan mesin perang Asia Timur Raya yang dipicu Jepang.
Silahkan klik pada tulisan BERANDA dibawah atau tulisan SEPEDAONTHELKEBO di atas
untuk kembali ke halaman awal
atau silahkan klik pada gambar untuk memperbesarnya ...
Jangan ragu dan sungkan untuk menghubungi saya mengenai
spesifikasi dan lain2 hal terhadap barang di atas...
Silahkan hubungi :
LIEK – 08562828512 (IM3) atau 085229315718 (AS)
No comments:
Post a Comment