Kelereng Antik


Kelereng antik.
Harga kelereng antik perbutir Rp 10.000,-

Ternyata kelereng ada yang antik. Berbeda dengan kelereng yang dijual ditoko-toko mainan anak, kelereng antik punya beberapa kelebihan. Dimana kita bisa dapatkan barang tersebut ? Ternyata di pedagang barang antik, atau kalau kita ada waktu bisa berburu ke rumah-rumah orang tua, manula. Kalau beruntung mungkin kita bisa mendapatkan kelereng bagus-bagus yang berasal dari masa lalu. Kelereng antik harganyapun lebih tinggi dari kelereng baru.

Apa perbedaan kelereng antik dengan yang baru ? Untuk kelereng yang bening dan terbuat dari kaca, jumlah warna yang ada didalam kelereng lebih banyak. Yang dimaksud warna adalah variasi warna yang ada didalam kelereng yang bentuknya seperti baling-baling atau buah belimbing. Nah kelereng lama bisa punya bilah baling-baling lebih dari 3, sedangkan yang baru Cuma 3 paling banyak.

Kelereng antik warnanya juga unik, ada yang mirip batu akik gambar. Kelereng yang seperti batu akik ini sekarang tidak kita temukan ditoko mainan anak. Walaupun seperti batu, bahannya bukan batu, melainkan keramik.

Apakah kelereng itu ? Kelereng adalah benda kecil yang terbuat dari kaca atau keramik, berbentuk bulat. Jaman dahulu kelereng dibuat dari tanah liat. Nama lain dari kelereng adalah gundu, neker, kaleci, ekar, kleker.

Sejarah Kelereng

Pada majalah Intisari edisi Desember 2004, rubrik asal-usul, hal 92 ada tulisan tentang sejarah kelereng.

Sejak abad ke-12, di Prancis, kelereng disebut dengan bille, artinya bola kecil. Lain halnya di Belanda, kelereng disebut knikkers. Tahun, 1694. Di Inggris ada istilah marbles untuk menyebut kelereng. Marbles sendiri digunakan untuk menyebut kelereng terbuat dari marmer yang didatangkan dari Jerman. Namun, jauh sebelumnya, anak-anak di Inggris telah akrab menyebutnya dengan bowls atau knikkers.

Kelereng populer di Inggris dan negara Eropa lain sejak abad ke-16 hingga 19. Setelah itu baru menyebar ke Amerika. Bahan pembuatnya adalah tanah liat dan diproduksi besar-besaran.

Jauh pada peradaban Mesir kuno, tahun 3000 SM, kelereng terbuat dari batu atau tanah liat. Kelereng tertua koleksi The British Museum di London berasal dari tahun 2000-1700 SM. Kelereng tersebut ditemukan di Kreta pada situs Minoan of Petsofa.

Pada masa Rowami, permainan Kelereng juga sudah dimainkan secara luas. Bahkan, menjadi salah satu bagian dari festival Saturnalia, yang diadakan saat menjelang perayaaan Natal. Saat itu semua orang saling memberikan sekantung biji-bijian yang berfungsi sebagai kelereng tanda persahabatan.

Salah seorang penggemar kelereng adalah Octavian, kelak menjadi Kaisar Agustus. Layaknya permainan, di Romawi saat itu juga mempunyai aturan-aturan resmi. Peraturan tersebut menjadi dasar permainan sekarang.


Teknologi pembuatan kelereng kaca ditemukan pada 1864 di Jerman. Kelereng yang semula satu warna, menjadi berwarna-warni mirip permen. Teknologi ini segera menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Namun, akibat Perang Dunia II, pengiriman mesin pembuat kelereng itu sempat terhenti dan akhirnya masing-masing negara mengembangkannya sendiri.

Dari : history-our.blogspot.com

Harga kelereng antik perbutir Rp 10.000,-

3 comments:

Post a Comment

Popular Post