Buku Gambar Oemboel Indonesia



Buku ini berjudul "Gambar Oemboel Indonesia" karya Ibnu Wibi Winarko.

Pada buku inilah anda dapat menemukan data tentang cara produksi gambar umbul, dan siapa mereka yang aktif bermain dalam produksi umbul. Bahkan siapa nama pelukis gambar umbul bisa anda temukan dalam buku yang padat ini.

Buku ini berkisah tentang gambar umbul yang antik-antik seputar tahun 1940 hingga kini.

Judul : Gambar Oemboel Indonesia.

Ditulis oleh Ibnu “Benu” Wibi Winarko

Diterbitkan oleh : Penggemar Toelen Gambar Oemboel pada tahun 2010

Tebal : 136 halaman

Ukuran buku : 24,5 x 17 cm

Harga : Rp 60.000,-



Sejarah Gambar Umbul Di Indonesia


Ada dua dugaan tentang asal usul gambar umbul.

Yang pertama Kartu Rokok Tiruan. Sejak 1870 produsen rokok membuat Cigarette Cards yang disisipkan sebagai bonus di produknya. Produk ini sampai juga ke Indonesia karena kolonialisme. Pada tahun 1920 an kartu rokok tiruan ini mulai diproduksi di Indonesia, meniru gambar Thomas Bear& Son Ltd London, hanya diperkecil ukurannya menjadi 2,3 x 3,5 cm. Pembuatnya bernama Lie Bik Hiang dan teman-temannya, dari Yogyakarta. Tujuannya agar anak-anak bisa mendapat kartu serupa dengan tidak perlu beli produknya.

Dugaan kedua adalah Kemunculan Komik. Pada akhir tahun 1890 an komik pertama muncul didunia yaitu Yellow Kid pada tahun 1896 di Amerika. Hingga tahun 1930 bermunculan komik Flash Gordon, Jungle Jim, Tarzan. Komik Indonesia pertama muncul di harian Sin Po pada hari Sabtu tanggal 2 Agustus 1930, karya Kho Wan Gie. Kemudian pada awal 1931 muncul Put On karya Kho Wan Gie juga.

Dugaan ketiga yaitu Penggabungan antara dugaan “kartu rokok tiruan” dengan “kemunculan komik”. Selanjutnya ada yang membuat kartu rokok tiruan lengkap dengan teks narasi seperti komik. Judul-judulnya adalah Mickey Mouse, Flash Gordon ,Tarzan, King Kong dan lain-lainnya. Sedang yang bertema local adalah : Gareng Petruk, Cerita si Kancil, Djoko Said, Djoko Tingkir, Parta Krama, Rara Mendut dan beberapa serial wayang purwa.



Periode awal munculnya gambar umbul adalah tahun 1940 – 1950.

Ciri khas umbul jaman ini adalah ejaannya yang masih berupa huruf oe untuk menulis huruf u. Umbul jaman ini judulnya : Petroek Gareng Naik Ajoen-Ajoen, Bloemencorso, dan Petroek Dadi Baji. Pada jaman ini juga beredar Foto Umbul Generasi Pertama yaitu Tarzan, King Kong, Kelompok Binatang, dan Bunga,

Umbul seri wayang sangat dominan pada periode ini, ditemukan umbul wayang dengan kertas licin tentang Ramayana dan Mahabarata.

Pada periode ini ditemukan umbul dengan cerita petualangan dan fantasi seperti Tarzan, flash Gordon, Mickey Mouse, Si Kantjil, Oliver Hardy dan Stan Laurel.

Umbul Rara Mendoet, Damarwoelan, Soenan Kalidjogo, dan Soenan Bonang,

Pada tahun inilah muncul umbul yang bagus yaitu seri Memedi (hantu/ setan).

Pada masa inilah Lie Bik Hiang di Jogjakarta , yang memiliki kongsi dagang dibidang teh (The Contact), woor tembakau, pepermunt, dan Hopjes (permen), menyisipkan satu atau dua umbul pada setiap bungkus tehnya. Umbulnya sangat sederhana, hanya dicetak satu warna diatas kertas berwarna merah, hijau atau putih.



Periode tahun 1950 – 1970

Tanda pada periode ini adalah cara menulis tj dan dj untuk huruf c dan j.

Pada awal periode ini tidak banyak umbul dibuat, mungkin karena jaman itu kertas masih sulit berhubung baru saja selesai perang dunia ke 2. Baru menjelang peristiwa G 30 S dan sesudahnya gambar umbul mulai banyak dibuat. Judul seperti Batman, Durango Kid, Kapten Marvel - Perang Didalam Bintang, Flash Gordon, Djangkrik Wesi, Darna, Superman, Pantom – Lawan Gerombolan Monjet Raksaksa, Binatang Raksaksa, dan lain-lain.

Pada era ini muncul umbul cerita silat.: Pedang Pusaka Sakti, 8 Pendekar Sakti, Dragon Inn, Dragon Swamp, The Sword of Sword, Jade Raksa, dan lain-lain.

Periode ini muncul umbul cerita legenda seperti : Robinhood, Alibaba, Aladin dan Hasan, Putri Duyung, Pinokio, Ivan Hoe, Pangeran Valiant, Spartacus, Hercules, Samson dan Delilah, Benhur, Wambi, Bomba, Tarzan dan lain-lainnya.

Umbul wayang purwa pun muncul dalam periode ini.



Periode tahun 1970 – 1980

Pada tanggal 16 Agustus 1972 pemerintah Indonesia menetapkan berlakunya EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), sekaligus mengakhiri masa berlakunya Ejaan Soewandi.

Gambar umbul yang beredar pada masa ini masih mirip dengan masa sebelumnya. Judulnya adalah : Pangeran Jack Pembunuh Raksaksa, 8 Pendekar Sakti, Samson and Delilah, Hercules, Ten Comandement seri A, Putri Dujung, Spartacus, Raja Pedang, Ali Baba, Aladin dan Lampu Wasiat.

Terjadi pengembangan dari sebelumnya, umbul yang semula 25 kotak dikembangkan menjadi 50 kotak, seperti : Superman, Prince Valiant, Robin Hood, dan Samson and Delilah.



Periode tahun 1980 - 1990

Tanda bahwa sebuah umbul diterbitkan pada periode ini antara lain adalah penggunaan kertas tebal, dan dicetak pada kedua sisinya. Ukuran kertas mirip dobel kwarto 25,5 x 36,5 cm. Isi kotaknya berjumlah 36.

Pada jaman inilah muncul Foto Umbul generasi kedua. Isinya adalah foto-foto penyanyi cilik yang sedang tenar pada waktu itu seperti Chicha Koeswoyo, Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha, Bobby Sandhora, dan lain-lain.

Penyanyi atau bintang film yang dibuat umbul adalah : Rhoma Irama dan Rita Sugiarto, Ratno Timoer dalam film Sibuta Dari Gua Hantu, pelawak Jalal dan Karjo AC/DC, Benyamin Suaeb, Film Batman, film James Bond dll.

Pada masa inilah muncul gambar umbul Gundala, Sembrani, Maza, Pangeran Mlaar, karya Hasmi. Teguh Santosa membuat umbul Johny Quest, Kelompok Lakon, kisah Mahabharata : Dewi Setyawati, Lahirnya Bhisma, dan Dewi Amba.

Djoni Andrean membuat umbul : Conan, Tarzan, Sang Perusak Melawan Rhodar, Star Wars dan Pendekar-Pendekar Negeri Tayli.

Wid Ns membuat Godam – Roh Setan, Godam – Ramlex, Aquanus, Gurdha dan Deni Manusia Ikan.

Periode ini banyak judul umbul yang berasal dari cerita film di televisi seperti : Boneka Si Unyil, Kum Kum, Man From The Atlantis, Jana of The Jungle, Land of The Giant, ACI (Aku Cinta Indonesia). Film laga layar lebar juga dibuat umbul, seperti : Rambo, Rocky, Carok, Jaka Sembung, Sibuta Kontra Jaka Sembung, dan lain-lainnya.



Periode selanjutnya bisa anda temukan pada bukunya yang berjudul : Gambar Oemboel Indonesia. Ditulis oleh Ibnu “Benu” Wibi Winarko dan diterbitkan oleh : Penggemar Toelen Gambar Oemboel pada tahun 2010

Ukuran buku : 24,5 x 17 cm

Tebal : 136 halaman

Harga : Rp 60.000,-

1 comment:

irwanonni said...

saya mau beli buku ini bagaimana caranya?

Post a Comment

Popular Post