Sarung Batik Peranakan






Sarung Encim Pesisiran

Pada awal abad ke-20, Papakean Nyonya (perempuan Tionghoa Peranakan) di Jawa memakai baju kurung dengan bawahan sarung batik. Motif lambang burung merak China dan musim gugur pada rancangan batik ini cocok buat untuk pelanggan ibu-ibu Peranakan kaya usia pertengahan.

Yang umumnya menggunakan warna-warna lebih ringan daripada kebiasaan untuk orang Eropa dan Indo-Eropa dari kelompok usia yang sama pada masa itu. Pengaruh budaya China terasa kental di sini. Sedang pengaruh masyarakat pesisir utara terlihat pada kombinasi warna cerah biru dan putih.

Nuansa biru dan putih bagi masyarakat Peranakan diadaptasi atau terkait dengan warna-warni dari keramik Dinasty Ming yang dilukis dalam sebuah kain batik. Sarung batik yang disukai kaum nyonya kebanyakan produksi dari kota-kota di pesisir utara Jawa, seperti Pekalongan, Kudus, Rembang, dan Lasem. Ciri khas batik tersebut adalah warna yang ceria dengan ragam hias Eropa dan Tionghoa. Tertarik memilikinya ??

No comments:

Post a Comment

Popular Post