Kebaya Encim Antik







Kebaya Encim Peranakan

Era kebaya dimulai manakala Belanda membuka Hollandsch Chineesche Schoolen, sekolah berbahasa pengantar Belanda bagi anak-anak Tionghoa. Kebaya renda adalah awal mula era kebaya. Busana ini biasanya digunakan pada acara-acara resmi.

Kebaya renda terbuat dari bahan putih transparan dengan tepi yang dihias renda halus berukuran lebar buatan Swiss. Model kebaya ini dimulai oleh Indo Belanda di penghujung abad ke-19, kemudian menjadi identitas perempuan Tionghoa Peranakan dan dikenal luas sebagai "Kebaya Encim".

Warna Kebaya Encim tetaplah putih sebagai tanda bahwa pemakainya adalah perempuan baik-baik. Kebaya menunjukkan ciri khas masyarakat Peranakan, biasanya dihiasi dengan sulam atau bordir, dan dipakai dengan sarung atau kain panjang bermotif Pesisiran atau Jawa Hokokai.

Warga Tionghoa memang mengenal busana yang diberi nama Baju Kurung atau Kebaya Encim. Kebaya yang terkadang juga disebut dengan nama Kebaya Nyonya ini biasanya dikenakan dengan kain atau sarung batik. Kebaya era tahun 1930-an ini merupakan tinggalan budaya yang sarat dengan nilai kearifan lokal. Berminat memilikinya ?? SOLD OUT

No comments:

Post a Comment

Popular Post