Kaleng Wybert Pastilles
Di majalah Ekonomi Rakjat (1939) merupakan media berbahasa Jawa (beraksara Latin dan Jawa), terbit di Batavia. Di situ juga dimuat berbagai “adpertentie” (iklan) bermacam-macam produk. Terbit iklan Wybert, yakni “Djampi ingkang mustadjab pijambak toemrap sakit gorokan, pilek, watoek, serak, l.s.s.”. (Obat yang mujarab untuk menyembuhkan sakit tenggorokan, pilek, batuk, serak, dan lain-lain).
Contoh-contoh iklan di masa awal perkembangannya di Indonesia itu merupakan bentuk iklan yang mengacu paraparadigma “literer”, yakni bentuk komunikasi yang bersandar pada bahasa verbal yang tertulis dan tercetak. Namun, bahasa “tulis” di situ tidak menunjuk pada tradisi “tulis” dalam arti tingkat keberaksaraan masyarakat yang tinggi karena hingga tahun 1940-an, menurut WF Wertheim, masyarakat yang melek huruf di Indonesia tak lebih dari dua persen.
Obat ini dikemas dalam kaleng seperti kotak pastiles zaman sekarang, dengan “Tjap Tiga Inten” Kaleng Wybert Pastilles ukuran T.1,5 cm x Diameter 5,3 cm yang nampaknya dipasarkan lebih dari 70 tahun silam itu tak jelas sejak kapan kemasan kaleng ini ditarik dari peredaran. Produk lama lisensi dari "Goldenen Apotheke Basel" GABA International di Switzerland ini menjadi barang yang paling diminati kolektor.
Silahkan kunjungi link berikut : http://www.markenmuseum.com/marke_wybert.98.html Kelangkaan barang membuat para kolektor berlomba untuk mencari "harta mewah" ini. Kecil bendanya, besar nilainya. Tertarik ??
Di majalah Ekonomi Rakjat (1939) merupakan media berbahasa Jawa (beraksara Latin dan Jawa), terbit di Batavia. Di situ juga dimuat berbagai “adpertentie” (iklan) bermacam-macam produk. Terbit iklan Wybert, yakni “Djampi ingkang mustadjab pijambak toemrap sakit gorokan, pilek, watoek, serak, l.s.s.”. (Obat yang mujarab untuk menyembuhkan sakit tenggorokan, pilek, batuk, serak, dan lain-lain).
Contoh-contoh iklan di masa awal perkembangannya di Indonesia itu merupakan bentuk iklan yang mengacu paraparadigma “literer”, yakni bentuk komunikasi yang bersandar pada bahasa verbal yang tertulis dan tercetak. Namun, bahasa “tulis” di situ tidak menunjuk pada tradisi “tulis” dalam arti tingkat keberaksaraan masyarakat yang tinggi karena hingga tahun 1940-an, menurut WF Wertheim, masyarakat yang melek huruf di Indonesia tak lebih dari dua persen.
Obat ini dikemas dalam kaleng seperti kotak pastiles zaman sekarang, dengan “Tjap Tiga Inten” Kaleng Wybert Pastilles ukuran T.1,5 cm x Diameter 5,3 cm yang nampaknya dipasarkan lebih dari 70 tahun silam itu tak jelas sejak kapan kemasan kaleng ini ditarik dari peredaran. Produk lama lisensi dari "Goldenen Apotheke Basel" GABA International di Switzerland ini menjadi barang yang paling diminati kolektor.
Silahkan kunjungi link berikut : http://www.markenmuseum.com/marke_wybert.98.html Kelangkaan barang membuat para kolektor berlomba untuk mencari "harta mewah" ini. Kecil bendanya, besar nilainya. Tertarik ??
No comments:
Post a Comment