Espanyolet Kolonial




Handle Pintu Arsitektur Kolonial

Indonesia merupakan bekas jajahan Belanda selama lebih dari tiga ratus tahun. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap gaya arsitektur di Indonesia.

Gaya arsitektur kolonial modern setelah tahun 1920 di Hindia Belanda pada waktu itu sering disebut sebagai gaya “Nieuwe Bouwen” yang disesuaikan dengan iklim dan teknik bangunan di Hindia Belanda pada waktu itu.

Entrance handle pintu rangkap kolonial Belanda biasanya menggunakan Espanyolet sebagai pegunci sayap. Cara kerja espanyolet pada umumnya kruk espanyolet jika diputar ke arah kanan, batang pengunci akan terdorong ke luar (mengunci) dengan diputarnya kruk itu, maka roda gigi menggerakan pelat yang bergerigi atau pelat yang berlubang-lubang untuk mendorong atau menarik batang pengunci.

Handle pintu besi motif sulur-suluran warisan arsitektural Indies ini mempunyai ukuran panjang 13 centimeter ini memberi gairah baru pada suasana tempo doeloe. Bagi kalangan pecinta koleksi peninggalan Dutch East Indies, atau mereka yang mampu mengapresiasi keindahan arsitektural tempo doeloe, koleksi espanyolet besi tempa sungguh mempesona. Kita bukan hanya menikmati aspek estetika melainkan juga nilai arkeologisnya. Tertarik ??

No comments:

Post a Comment

Popular Post