Home » Arsitektural Heritage » Espanyolet Kolonial
Espanyolet Kolonial
10:51
Unknown
Labels:
Arsitektural Heritage
Handle Pintu Arsitektur Kolonial
Indonesia merupakan bekas jajahan Belanda selama lebih dari tiga ratus tahun. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap gaya arsitektur di Indonesia.
Gaya arsitektur kolonial modern setelah tahun 1920 di Hindia Belanda pada waktu itu sering disebut sebagai gaya “Nieuwe Bouwen” yang disesuaikan dengan iklim dan teknik bangunan di Hindia Belanda pada waktu itu.
Entrance handle pintu rangkap kolonial Belanda biasanya menggunakan Espanyolet sebagai pegunci sayap. Cara kerja espanyolet pada umumnya kruk espanyolet jika diputar ke arah kanan, batang pengunci akan terdorong ke luar (mengunci) dengan diputarnya kruk itu, maka roda gigi menggerakan pelat yang bergerigi atau pelat yang berlubang-lubang untuk mendorong atau menarik batang pengunci.
Handle pintu besi motif sulur-suluran warisan arsitektural Indies ini mempunyai ukuran panjang 13 centimeter ini memberi gairah baru pada suasana tempo doeloe. Bagi kalangan pecinta koleksi peninggalan Dutch East Indies, atau mereka yang mampu mengapresiasi keindahan arsitektural tempo doeloe, koleksi espanyolet besi tempa sungguh mempesona. Kita bukan hanya menikmati aspek estetika melainkan juga nilai arkeologisnya. Tertarik ??
Popular Post
-
Bel dokar antik berbunyi nyaring sekali. Klakson delman djadoel ini sudah terpasang pada kotak kayu yang halus buatannya, sehingga sulit dik...
-
TAKOR : Obat Maen Perempoean Nah, kalau ditilik dari desain dan pesan tekstual pada reklame enamel ini maka ada hal yang menarik, " BOE...
-
Pisau Carl Schlieper (Solingen-Germany) Eye Brand , atau terkadang juga disebut Germany Eye , diproduksi di Solingen, Germany oleh keluarga...
-
Barang djadoel antik ini sebuah mainan anak mobil, diecast Matchbox Lesney tahun 1972 Woosh - n - Push, made in England. Harga Rp 90.000,- b...
-
Lampu minyak antik merk aladdin ini barang langka yang kuno. Tempat minyaknya terbuat dari gelas bening (transparant). Tempat sumbunya terbu...
No comments:
Post a Comment