Sejatinya kota Kudus, Jawa Tengah terbagi atas dua wilayah. Kudus Kulon (Barat) dan Kudus Wetan (Timur). Pembagiannya menggunakan batas sungai Gelis (sungai terbesar yang membelah kota Kudus, dari mata air gunung Muria. Sayangnya air sungai Gelis kini makin keruh).
Di Kudus Kulon (Kudus Lama)masih banyak dijumpai bangunan-bangunan tua diluar bangunan khas jengki. Bangunan bergaya art deco masih tegak berdiri. Ada yang terawat tapi ada pula yang sudah rusak. Bangunan rumah adat Kudus dengan ukirannya yang mempesona, juga banyak dijumpai di Kudus Kulon. Rumah khas Kudus menggambar simbol kekayaan dan kemegahan para pemiliknya. Untuk itu bagi pemilik rumah khas Kudus perlu membangun pagar tembok setinggi rumah untuk membentengi kekayaan mereka.
Tembok yang tinggi dilengkapi kusen-kusen dan pintu kayu jati tua. Kusen-kusen itu tak lagi difernis atau plitur, namun diberi cat kayu nan warna-warni. Alhasil warna-warni inilah yang menyita mata di tengah bangunan tua yang kusam tak terawat.
Sementara di Kudus Wetan, banyak dijumpai bangunan-bangunan modern yang menyesaki lahan-lahan kosong di kota Kudus. Bangunan khas kota besar seperti Jakarta banyak bertebaran di wilayah Kudus Wetan. Apalagi banyak perumahan kelas KPR atau real estat di lahan-lahan di wilayah antara Kudus dan kota Pati. Perbaduan antara Barat dan Timur semakin mengentalkan Kudus sebagai kota yang punya kekhasan.
Home » Liputan Unik-Antik » Warna-warni Pintu di Kudus Lama 3
Popular Post
-
Lampu minyak duduk warna biru, barang lawas namun sayang semprong birunya gowal di bagian bawah (seperti dalam gambar). Kondisi belum dicuci...
-
Piring Rijsttafel Hotel Des Indes Hotel des Indes adalah hotel yang beroperasi mulai tahun 1856 hingga tahun 1960 di Weltevreden, Batavia ...
-
Lampu minyak antik merk aladdin ini barang langka yang kuno. Tempat minyaknya terbuat dari gelas bening (transparant). Tempat sumbunya terbu...
-
Dijual : SOLD ( belum ongkir) (Klik " Baca Selengkapnya >>" untuk melhat Foto detailnya) ...
No comments:
Post a Comment