Sarung Encim Pesisiran

Classical Javanese Batik

Batik yang semula hanya dibuat untuk dipakai sendiri oleh keluarga pembuatnya, pada masa kolonial menjadi komoditi yang diperdagangkan. Beberapa perusahaan batik yang dikelola baik oleh masyarakat lokal, masyarakat Tionghoa, maupun oleh orang-orang Belanda. Antara tahun 1920-1950 batik menjadi komoditi ekspor ke negara-negara Eropa.

Pada batik pesisir aturan pemakaian motif batik berdasarkan status sosial sejak dulu tidak dikenal. Batik pesisir yang sangat kental dengan pengaruh budaya China sering memakai motif-motif yang berkaitan dengan mitos China, misalnya burung hong, kupu, bunga atau naga. Hiasan tumpal di bagian tengah yang indah membuat kain lawasan ini sangat istimewa.

Selain pengaruh China, batik pesisir juga memiliki unsur atau pengaruh dari budaya Arab dan juga Belanda. Pengaruh Arab biasanya dalam bentuk hiasan geometris atau kaligrafi, sedang pengaruh Belanda dengan hiasan bunga-bunga yang berbentuk buket. Sarung Encim ini merupakan sarung khas pesisiran daerah Kedungwuni-Pekalongan, dengan warna-warni yang atraktif dan menarik. Berminat ?? SOLD OUT