REKLAME ENAMEL : IJsfabriek Petodjo (1907-1922)
Petodjo Ijs. Artinya kurang lebih adalah Depot Es Petodjo. Bahasa yang masih mewarnai kehidupan masyarakat maupun bidang reklame dan adpertensi adalah bahasa bekas penjajah terlama: Belanda.
Gaya desain dari enamel dalam bentuk secara visual terpengaruh “Hollandsch denken en Hollandsch inzicht” (berfikir dan berpandangan ala Belanda) Ada hal yang menarik dari enamel yang mempunyai ukuran P.80 cm x L.25 cm ini, ternyata sejak zaman dulu warga Batavia sudah menggemari minuman dingin.
Kita melihat warung Petodjo Ijs. Pada jaman itu es Petodjo adalah merek es yang terkenal dari kawasan Petodjo di Batavia. Harga es 10 cent se-pond (menurut buku Keadaan Jakarta Tempo Doeloe: Sebuah Kenangan 1882-1959 karya Tio Tek Hong) Es Petodjo baru disebut es Petodjo sesudah pabrik pindah ke Petojo. Tidak diketahui secara pasti tahun berapa pabrik es tersebut pindah.
Di sinilah kusir delman, tukang becak, penjual makanan, bertemu. Mereka berbincang-bincang, dan melepaskan lelah. Opas, pembantu polisi, berkeliling dengan sepeda menjaga ketertiban. Suasananya amat berbeda dibanding dengan jaman sekarang. Mungkin karena ada depot es yang dibikin perusahaan Petodjo Ijs pada masa itu.
Mungkin sebagian dari anda yang masih muda-muda agak awam dengan merek dagang ini. Tapi sekarang mungkin kalau dengar istilah Petodjo Ijs tersebut diatas jadi ngerti ya. Berminat memilikinya ?? SOLD OUT
Petodjo Ijs. Artinya kurang lebih adalah Depot Es Petodjo. Bahasa yang masih mewarnai kehidupan masyarakat maupun bidang reklame dan adpertensi adalah bahasa bekas penjajah terlama: Belanda.
Gaya desain dari enamel dalam bentuk secara visual terpengaruh “Hollandsch denken en Hollandsch inzicht” (berfikir dan berpandangan ala Belanda) Ada hal yang menarik dari enamel yang mempunyai ukuran P.80 cm x L.25 cm ini, ternyata sejak zaman dulu warga Batavia sudah menggemari minuman dingin.
Kita melihat warung Petodjo Ijs. Pada jaman itu es Petodjo adalah merek es yang terkenal dari kawasan Petodjo di Batavia. Harga es 10 cent se-pond (menurut buku Keadaan Jakarta Tempo Doeloe: Sebuah Kenangan 1882-1959 karya Tio Tek Hong) Es Petodjo baru disebut es Petodjo sesudah pabrik pindah ke Petojo. Tidak diketahui secara pasti tahun berapa pabrik es tersebut pindah.
Di sinilah kusir delman, tukang becak, penjual makanan, bertemu. Mereka berbincang-bincang, dan melepaskan lelah. Opas, pembantu polisi, berkeliling dengan sepeda menjaga ketertiban. Suasananya amat berbeda dibanding dengan jaman sekarang. Mungkin karena ada depot es yang dibikin perusahaan Petodjo Ijs pada masa itu.
Mungkin sebagian dari anda yang masih muda-muda agak awam dengan merek dagang ini. Tapi sekarang mungkin kalau dengar istilah Petodjo Ijs tersebut diatas jadi ngerti ya. Berminat memilikinya ?? SOLD OUT
No comments:
Post a Comment